Senin, 27 Februari 2012

Meneladani Akhlak Nabi Muhammah SAW


"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..." (QS. Al-Ahzab: 21)


Hadirin yang Insya Alllah di mulyakan oleh Allah subhanahu waata'ala, pecinta Rasulullah saw, seorang manusia luar biasa yang telah dijamin masuk surga, seorang yang berakhlak mulia yang tidak pernah murka, Rasul terakhir yang tak pernah kikir, pemberi syafaat untuk umat pada hari kiamat yaitu nabiyuna Muhammad saw.

Dalam kesempatan ini mari kita bersolawat untuk membuktikan bahwa kita pengikut setia Rasulullah saw, semoga solawat yang kita bacakan  Allah sampaikan kepada nabi besar Muhammad saw, kepada seluruh keluarganya, sahabat-sahabatnya dan kita semua selaku pengikutnya.
Bapak, Ibu para hadirin,..

Peringatan maulid nabi Muhammad saw adalah satu moment untuk kita lebih mengenal sifat-sifat Rasulullah saw. Sebuah pepatah mengatakan : Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak akan masuk surga. Untuk itu pada kesempatan ini Insya Allah saya akan sedikit mengupas sifat-sifat rasulullah saw, agar kita semua dapat meneladani atau mencontohnya. dan jika kita telah mengetahui sifat- sifat rasulullah tentu dengan mudah kita dapat menjadikan bahwa Rasulullah adalah sebaik-baik contoh yang dapat dijadikan figur tauladan sepanjang zaman.
Jama'ah maulid yang berbahagia,..
Apasaja sifat-sifat rasulullah saw yang perlu di jadikan tauladan ?


Nabi Muhammad saw adalah seorang nabi yang terkenal dengan akhlaknya yang mulia.
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad saw bukan hanya diakui oleh kawan tetapi juga diakui oleh lawan, maka tak heran jika ada orang yang dulunya sangat memusuhi beliau akhirnya berbalik 180 derajat menjadi pengikut setia. Dan ternyata rahasia kesuksesan da'wah beliau adalah karena kemulliaan akhlaknya. Dalam Qs. al-Qalam : 4 Allah berfirman :



atrinya : "Sesungguhnya engkau Muhammad benar benar berbudi pekerti yang agung"




Kalau Allah saja memuji akhlak nabi, masa kita tidak mau mencontoh perilaku nabi yang berakhlak mulia, lalu siapa yang akan kita contoh.
Makanya tidak aneh jika pada zaman sekarang ini banyak perilaku para kaum muslimin dan muslimat yang di murkai oleh Allah Swt dan menyimpang dari ajaran yang dibawa oleh rasulullah saw, karena kita belum mencontoh sifat-sifat rasulullah saw. Bahkan ketika seorang remaja ditanya siapa sih orangn  yang  kamu kagumi, diantara mereka ada yang menjawab, orang yang saya kagumi adalah si A padahal Allah belum tentu mengakui kemuliaan akhlaknya. Oleh karena itu mari kita jadikan rasulullah figur yang dapat menjadi contoh dalam kehidupan kita di masyarakat agar dakwah islam terus membahana. Saya yakin jika kita semua umat islam telah dapat mencontoh perlaku nabi besar Muhammad saw maka orang yang dulu membenci islam mereka akan mengakui kehebatan umat islam, amin


Nabi Muhammad adalah seorang penyayang
Allah berfirman dalam Alqur'an  Surat At-Taubah ayat 128 :



Artinya : "Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari dirimu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan kebaikan untukmu, pemaaf dan penyayang kepada orang-orang mukmin"Dalam firman Allah tersebut diatas ada beberapa sifat Rasulullah yang perlu kita contoh antara lain :


a. Beliau rela menderita bersama umatnya dan merasakan penderitaan umatnya.
Sebagai seorang pemimpin Nabi Muhammad adalah orang  yang rela ikut menderita bersama umatnya, sekarang yang timbul di benak kita, sudahkah pemimpin negeri Indonesia tercinta mencontoh akhlak nabi ?
Sudahkah para pemimpin kita rela menderita  dan ikut merasakan penderitaan bersama orang - orang hidup dibawah garis kemiskinan ?
Silahkan dijawab !
Nabi bersabda yang artinya : " Barang siapa yang tidak bersedih dengan musibah yang menimpa kaum muslimin, maka ia bukan bagian dari mereka". Beliau juga bersabda  : "Sesama muslim harus seperti sebuah tubuh, jika satu anggota menderita sakit, seluruh badan ikut merasakannya". 
Jika para pemimpin kita memiliki sifat ini ssudah tentu tidak ada yang namanya pejabat korupsi, tidak ada rakyat yang kelaparan, dan Insya Allah Indonesia menjadi bangsa yang baldatun, toyibatun warobul gofur.


b. Beliau adalah seorang yang sangat mengharapkan kebaikan sebanyak-banyaknya untuk umat muslim, artinya rasulullah akan ikut bergembira jika dari umatnya ada yang mendapat kebaikan, tak ada rasa iri, dengki dan sifat-sifat tercela lainnya. Gimana dengan kita apakah kita sudah dapat mersakan kegembiraan jika tetangga kita mendapat kesenangan ? Atau kita malahan tidak merasa senang jika ada tetangga yang mendapat kesenangan ?
Silahkan jawab sendiri, apakah kita telah mencontoh sifat rasul, kita sendiri yang tahu jawabannya.


c. Beliau adalah sangat pemaaf dan penuh kasih sayang kepada orang-orang yang beriman.

"Sepeninggal Rasulullah setelah di panggil kembali oleh sang Khalik, bertanyalah sahabat terdekatnya Abu Bakar Sidiq ra. kepada putrinya Aisyah yang juga Istri Rasulullah,
"Wahai anakku.. Sesungguhnya aku adalah orang yang senantiasa berusaha semampu dan sekuat tenagaku melakukan apa-apa yang Rasulullah kerjakan semasa hidupnya.
Aku menghidupkan dan melaksanakan semua sunah dan prilaku Rasulullah..
Katakan kepadaku wahai putriku Aisyah.., adakah satu saja prilaku Rasululllah yang belum aku kerjakan..."
Jawab Aisyah, "ayahanda, sesungguhnya ayahanda adalah orang yang senantiasa mengidupkan sunah Rasulullah... Rasanya tidak ada satupun prilaku dan perbuatan Rasulullah yang terlewatkan dan belum ayahanda kerjakan"
"Cobalah kau ingat lagi Aisyah.. barangkali masih ada satu saja prilaku Rasulullah yang terlewatkan olehku.."
 Setelah berpikir sejenak, Aisyah berkata, "memang ada satu kebiasaan Rasulullah yang belum ayahanda kerjakan, tetapi aku rasa hal itu tidaklah seberapa penting"
 "Katakanlah Aisyah.."
 "Ayahanda.., semasa Rasulullah masih hidup, bila beliau berangkat ke Masjid, beliau senantiasa melewati pasar.
Diujung pasar itu adalah seorang pengemis Yahudi buta yang sudah tua.., Rasulullah senantiasa meminta aku membuatkan makanan, untuk di suapkan kepada pengemis Yahudi buta itu.." ujar Aisyah
 "Kalau demikian buatkanlah untukku makanan yang biasa engkau buatkan untuk Rasulullah..
Akupun ingin menyuapi pengemis Yahudi buta diujung pasar tersebut"
 Pagi-pagi sekali, saat mulai terang tanah, berangkatlah Abu Bakar ra. menuju pasar tempat pengemis Yahudi buta tersebut biasa berada.
 Setelah menemukan tempatnya, Abu Bakar ra. mulai mencoba menyuapi pengemis buta tersebut ..
Akan tetapi pengemis buta itu tiba-tiba menjadi marah.."Siapakah engkau..!" hardiknya.."
 Bukankah setiap pagi engkau biasa disuapi" ujar Abu Bakar ra.
"aku ingin menyuapimu.. adakah dari perbuatanku yang engkau rasakan kurang bagimu ...?"
 Dengan marah Yahudi buta tersebut berkata,
"Orang yang biasa menyuapi aku setiap pagi, adalah orang yang sangat budiman.., sebelum dia menyuapi aku dia senantiasa bertanya terlebih dahulu.., 'bagaimana perasaaanku hari ini'..
Dan aku selalu mengatakan bahwa perasaanku amatlah buruk, karena sedikit sekali orang di pasar ini yang mau mendengarkan peringatanku..
Aku katakan kepada setiap orang di pasar ini agar mereka berhati-hati terhadap seorang manusia yang mengaku nabi, dan bernama Muhammad.., orang itu amatlah jahatnya, karena dia memiliki ilmu sihir dan banyak kejahatan lain, yang membuat kita tersesat dan meninggalkan agama nenek moyang kita..."
 "Diseluruh pasar ini, hanya dialah yang mau mendengarkan seluruh keluhanku sampai selesai, dan sampai hatiku merasa puas.."
 Abu Bakar ra. berusaha mendengarkan cerita Yahudi buta tua itu sampai hatinya puas.
Setelah Yahudi buta itu puas mengeluarkan semua kemarahan dan kebenciannya, kembali Abu Bakar ra. mencoba menyuapi pengemis buta itu.
 Akan tetapi pengemis buta itu kembali berteriak.."Anda bohong.. Anda bukanlah orang yang biasa menyuapiku.."
 "Apalagi kekuranganku sahabat?" Tanya Abu Bakar ra.
 "Orang yang menyuapi aku senantiasa menghaluskan makanan itu sebelum diberikan kepadaku, karena dia tau, bahwa aku sudah tidak memiliki gigi lagi.."
 Abu Bakar ra. lalu menghaluskan makanan yang dibawanya itu, dan sekali lagi mencoba menyuapi pengemis tua itu.
 Akan tetapi kembali pengemis tua itu mengeluh, "anda bukanlah orang yang biasa menyuapi aku, karena orang yang biasa menyuapi aku senantiasa mencium dahiku sebelum dia menyuapi aku..!
Katakanlah siapakah engkau ini? 
Dan dimanakah orang yang selama ini begitu baik kepadaku.."
 Dengan sedih Abu Bakar ra menjawab.. 
"Maafkan aku sahabatku, aku memang bukanlah orang yang biasa menuapimu, aku hanya ingin mengikuti prilakunya.."
 "Baiklah...lalu dimanakah orang budiman itu sekarang? Sudah agak lama dia tidak menghampiriku.."
 Abu Bakar Sidiq ra menarik nafas panjang dan berkata "maafkan sahabatku..orang yang biasa menyuapimu kini telah tiada, dia telah dipanggil kembali oleh sang penciptanya..dia telah meninggal dunia.."
 "Tapi, siapakah manusia budiman itu..? Katakanlah kepadaku.."
 "Orang itu tidak lain adalah orang yang sangat engkau benci seumur hidupmu... Orang itu adalah Muhammad rasulullah..."
 Pengemis Yahudi tua itu terkejut, dan menjadi histeris dan dia menangis sejadi-jadinya..
 Kisah ini, adalah kisah yang mahsur, dan termasuk dalam kisah riwayat hidup Rasullullah..
 Banyak umat islam yang menjadi begitu emosi saat orang menghujat dan menghina Rasulullah, padahal rasulullah sendiri, tidaklah menjadi marah saat orang menghujat dan menghinanya..
 Rasulullah tidak pernah mengajarka umatnya berdemonstrasi.. 
Mengapa pula kita umat Islam berdemonstarsi..? Dan mengganggu para pengguna jalan yang tak tau apa-apa..?
 Rasulullah tidak pernah mengajarkan, bahkan melarang kita menghujat pemimpin didepan umum (hadits sahih Bukhari), mengapa pula kita membiasakan diri menghujat pemimpin kita..?
 Rasulullah tidak pernah menganjurkan, apalagi memberi contoh melalukan teror.
Perang yang dilakukan Rasulullah hanyalah untuk membela diri. 
Mengapa pula sebahagian umat Islam melakukan Teror dan pemboman terhadap orang yang tidak tau menau.... ?
 Siapakah diantara kita yang benar-benar ingin mengikuti ajaran Rasulullah dan menegakkan sunahnya secara berilmu dan penuh kasih sayang...?

Begitulah sebagian kecil akhlak Rasulullah SAW. Marilah bersama-sama kita terapkan dan jadikan panutan. Sungguh, jika semua telah dapat mengikuti akhlak nabi Muhammad saw maka kehidupan yang lebih baik akan terjadi di kampung kita, Insya Allah.

1 komentar:

  1. air mataku menetes setiap kali membaca dan mengingat kisah yang satu ini. Aku tak pernah bosan membacanya dari berbagai sumber dan bentuk tulisan...

    BalasHapus